Home Humas MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA

MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA

by smkn3pwt
0 comment

Hadirnya kurikulum merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam kurikulum merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas, namun juga diharapkan dapat berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila.

Profil pelajar pancasila menjadikan pelajar Indonesia menjadi pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi tinggi, berkarakter, serta berperilaku sesuai dengan Pancasila. Terdapat enam aspek Profil Pelajar Pancasila yang harus diwujudkan oleh generasi Indonesia. Keenam profil tersebut yaitu:

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia

Siswa yang memiliki karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia artinya pelajar Pancasila yang beragama dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma kehidupan. Adapun elemen profil pelajar Pancasila ini yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak bernegara, dan akhlak kepada alam.

Berkebinekaan Global

Berkebinekaan global artinya menjadi pelajar yang dapat mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya di era globalisasi saat ini. Selain itu, putera puteri Indonesia juga diharapkan memiliki sikap saling menghargai dan memungkinkan adanya budaya baru yang positif tanpa bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Gotong Royong

Gotong royong merupakan salah satu sifat atau karakter bangsa Indonesia. Oleh karenanya, putera puteri Indonesia harus memiliki karakter gotong royong ini. Dengan memiliki karakter gotong royong, pelajar Indonesia bias bersama-sama dengan sukarela mengerjakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bergotong royong, membuat suatu pekerjaan menjadi lebih mudah, ringan, dan berjalan lancer. Elemen dari gotong royong yaitu kepedulian, kolaborasi, dan berbagi.

Bernalar Kritis

Untuk menghadapi era globalisasi, setiap anak harus memiliki kemampuan bernaras kritis yang baik. Bernalar kritis artinya kemampuan berpikir secara objektif untuk memproses informasi baik kualitatif atau kuantitatif, menganalisis informasi, mengevaluasi, serta menyimpulkannya. Elemen dari bernalar kritis yaitu memperoleh informasi dan gagasan, analisis dan evaluasi nalar, refleksi pemikiran dan proses berpikir, serta pengambilan keputusan.

Mandiri

Mandiri mempunyai arti seseorang yang bias bertanggungjawab atas perilaku serta hasil belajarnya sendiri. Elemen mandiri mencakup sadar terhadap diri serta situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

Kreatif

Pelajar Indonesia juga harus memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi. Pelajar yang kreatif artinya mampu memodifikasi serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, original, serta berdampak baik. Elemen dari kreatif yaitu menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan yang original.

Keenam profil pelajar Pancasila tersebut menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Profil pelajar Pancasila ini diwujudkan melalui kegiatan project atau yang disebut dengan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). P5 menjadi bagian yang tidak bias dipisahkan dari kurikulum merdeka. Proyek ini penting dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter. Selain itu, proyek ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui lingkungan sekitarnya secara mandiri.

You may also like

Leave a Comment